Nama : Alysa Yulia Septiani
Kelas : 2EA17
NPM : 10213752
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system
perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara
anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan
untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif
dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Vision 2020).
Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi
regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya
ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak
diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada
tahun 2020.
Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada bulan
Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk pelaksanaan.
Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen
mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015
yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani
Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015
Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan
Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah
dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan
aliran modal yang lebih bebas.
Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi
ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi
kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas
integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang
jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak
sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan
berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta
kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang
efektif berbasis aturan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis
produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme
dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif
ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas;
memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat
kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat
Ekonomi ASEAN,
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan
pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar
dan VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional
lainnya.
Bentuk Kerjasamanya adalah :
1.
Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
2.
Pengakuan kualifikasi profesional;
3.
Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
4.
Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
5.
Meningkatkan infrastruktur
6.
Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
7.
Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber
daerah;
8.
Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).
Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk
Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan,
karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
2.
Kawasan ekonomi yang kompetitif,
3.
Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
4.
Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang
dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi
dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi
di antara para pemangku kepentingan yang relevan.
Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat
dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, negara-negara di
kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan
basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan
membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan
skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di
kawasan Asia Tenggara.
Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi
yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition
policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation,
dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan
yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen
perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan
jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan
sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media
elektronik berbasis online.
Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan
ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi
akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber
daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.
Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.
Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap
negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara
di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan
paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas
sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala
regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.
Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint, MEA menjadi sangat
dibutuhkan untuk memperkecil kesenjangan antara negara-negara ASEAN dalam hal
pertumbuhan perekonomian dengan meningkatkan ketergantungan anggota-anggota
didalamnya. MEA dapat mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai
makanan, dan menghasilkan blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan
bernegosiasi dengan eksportir dan importir non-ASEAN.
Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena
hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal
tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan
meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia
berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya
untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik
(Santoso, 2008). Dalam hal ini competition risk akan
muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke
Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan
produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya
akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.
Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung
masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat
menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan
lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan
akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut
dapat memunculkan exploitation risk. Indonesia masih
memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan
tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam
oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki
jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak
tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat
merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di
Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan
sumber daya alam yang terkandung.
Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para
pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai
kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi
keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan
bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus
bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria
yang diinginkan. Dalam hal ini dapat memunculkan risiko
ketenagakarejaan bagi Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan
produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal
dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi
Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN
(Republika Online, 2013).
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk
memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh
keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan
risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena
itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka
terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko
yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas
negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan
sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan
kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan
sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015
mendatang.
PEMBAHASAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 segera dimulai.
Tinggal setahun lagi bagi MEA mempersiapkan hal ini. I Wayan Dipta, Deputi
Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, Kementerian Koperasi dan UKM RI yang ditemui
SWA Online beberapa waktu lalu menjelaskan beberapa data mengenai tantangan dan
peluang Usaha Kecil Menengah (UKM) khususnya di Indonesia dalam menghadapi MEA
2015.
Menurutnya, total Gross Domestic Product (GDP)
ASEAN tercatat di ASEAN Secretary di tahun
2012 lalu menembus angka US$ 2.327 miliar dengan pasar sebesar US$ 600
juta. Angka ini akan terus bertambah apalagi ekonomi ASEAN memiliki daya tarik
yang tinggi. sebagian besar perdagangan barang intra-ASEAN menikmati tarif 0%
(zero tarif). Oleh karenanya ASEAN mampu bertahan ditengah krisis belahan dunia
lainnya.
Hasil survei Japan ASEAN Integration Fund (JAIF)
pada 2012 lalu mencatat 73% para pelaku bisnis di ASEAN yang menjadi responden
berpandangan bahwa integrasi ASEAN akan memberikan manfaat peningkatan Ekonomi,
dan 64% kalangan publik meyakini bahwa integrasi ASEAN akan meningkatkan
kondisi secara keselurahan.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia
sudah siap menghadapi MEA yang sudah di depan mata ini? I Wayan Dipta, Deputi
Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, Kementerian Koperasi dan UKM RI menceritakan
kondisi dan kesiapan Indonesia menghadapi MEA 2015 kepada SWA Online di Smesco
Jakarta beberapa waktu lalu.
Peluang
-
Indonesia siap bersaing di MEA 2015
walau terjadi pelemahan ekonomi. Seperti yang kita ketahui, ekonomi Amerika
dan austerity measures di Uni Eropa telah menciptakan
kebijakan moneter yang loose, sehingga arus
investasi dari kedua kawasan tersebut cukup deras. Dari tiga pusat pertumbuhan
dunia (Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara), yang menikmati pertumbuhan
tertinggi yaitu Asia Tenggara. Dari seluruh anggota ASEAN, pertumbuhan ekonomi
tertinggi dalam Indonesia yaitu sebesar 6,4% (Bank Dunia 2011) berada pada
urutan ketiga di Asia, setelah Cina dan India.
-
Bank Dunia diakhir tahun 2011 dan hingga
akhir 2013 terus mencatat peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di ASEAN.
Realisasi investasi pada tahun 2012 lalu mencapai Rp 313,2 triliun dan ini
merupakan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. untuk kelas menengah,
pertumbuhan Indonesia juga terus meningkat, dari hanya sebesar 37,7% di tahun
2003, menjadi 56,6% pada tahun 2010 menurut data Bank Dunia.Total PDB Indonesia
juga menembus 846 milyar dolar Amerika di tahun 2011 dan ini terbesar di ASEAN
dan Indonesia masuk ke 16 di dunia, termasuk menjadi satu-satunya anggota ASEAN
yang menjadi anggota G20.
-
Debt to GDP Ratio (Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia juga cukup
rendah dibanding dengan negara ASEAN lainnya yaitu sekitar 24%. Indonesia juga
sebagai salah satu indikator membaiknya makro ekonomi. Sebagai ilustrasi, Debt to GDP Ratio Malaysia saja mencapai 56%. Ini
berarti Indonesia pasti siap. Peta usia penduduk Indonesia yang cukup muda,
sumber daya alam yang besar dan pasar yang besar mampu mendukung produktivitas
nasional atau pulling factor.
Tantangan Koperasi menghadapi mea 2015
-
Mindset masyarakat, khususnya pelaku usaha
Indonesia yang belum seluruhnya mampu melihat MEA 2015 sebagai sebuah peluang.
Bahkan menurut Journal of Current Southeast Asian Affairs,
kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai ASEAN masih sangat terbatas.
-
Perlunya sinkronisasi program dan kebijakan
pemerintah pusat dengan daerah. Sangat diperlukan kesamaan pandang diantara
pejabat daerah dan pusat. Global Competitive Index olehWorld Economic Forum menempatkan Indonesia pada
urutan ke 38, dibawah sebagian negara ASEAN seperti Singapura, Brunei, Malaysia
dan Thailand.
-
Tantangan lainnya yang perlu di evaluasi
yakni lemahnya infrastruktur, khususnya bidang transportasi dan energi yang
menyebabkan biaya ekonomi tinggi, terutama juga bagi sektor produksi dan bagi
pasar. Kami juga melihat, pelaku usaha Indonesia juga inward-looking yakni besarnya pasar domestik
mendorong pelaku usaha memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar domestik.
Selain itu terbatasnya jumlah SDM yang kompeten untuk mendukung produktivitas
nasioanl dan birokrasi yang belum efisien serta belum sepenuhnya berpihak pada
pebisnis juga merupakan tantangan tersendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN
sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan
kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan
baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di
sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil
dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal
untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN,
Maka dari itu, akan terdapat pula tantangan dan
peluang yang harus dihadapi.
Tantangan :
·
Mindset
masyarakat, khususnya pelaku usaha Indonesia yang belum seluruhnya mampu
melihat MEA 2015 sebagai sebuah peluang.
·
Perlunya
sinkronisasi program dan kebijakan pemerintah pusat dengan daerah.
·
Tantangan
lainnya yang perlu di evaluasi yakni lemahnya infrastruktur, khususnya bidang
transportasi dan energi yang menyebabkan biaya ekonomi tinggi, terutama juga
bagi sektor produksi dan bagi pasar.
Peluang :
·
Indonesia
siap bersaing di MEA 2015 walau terjadi pelemahan ekonomi.
·
Bank
Dunia diakhir tahun 2011 dan hingga akhir 2013 terus mencatat peningkatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia di ASEAN.
·
Debt to
GDP Ratio (Rasio Hutang
terhadap PDB) Indonesia juga cukup rendah dibanding dengan negara ASEAN lainnya
yaitu sekitar 24%.
SDaftar Pustaka :
saya ingin berbagi cerita kepada semua teman-teman bahwa saya yg dulunya orang yg paling tersusah,walaupun mau makan itu pun harus hutang dulu sama tetangga dan syukur kalau ada yg mau kasi,semakin aku berusaha semakin jauh juga pekerjaan dan selama aku ingin berbuat baik kepada orang lain semakin banyak pula yg membenci saya karna saya cuma dianggap rendah sama orang lain karna saya tidak punya apa-apa,dan akhirnya saya berencana untuk pergi bilan kepada saya kalau MBAH ROHMO RUPIAH bisa membantu orang yg lagi kesusahan dan tidak berpikir panjang lebar lagi saya langsun menghubungi ROHMO RUPIAH dan dengan senan hati MBAH ROHMO RUPIAH ingin membantu saya,,alhamdulillah saya sudah menang togel yg ke5 kalinya dan rencana saya bersama keluarga ingin membuka usaha dan para teman-teman diluar sana yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH ROHMO RUPIAH,di 082396595377 saya sangat bersyukur kepada allah karna melalui bantuan MBAH ROHMO RUPIAH dan kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,ingat kesempatan tdk akan datan untuk yg kedua kalinya Ataumencari dukun yg bisa menembus nomor dan disuatu hari saya bertemu sama orang yg pernah dibantu sama MBAH ROHMO RUPIAH dan dia memberikan nomor MBAH ROHMO RUPIAH,dia
ReplyDeleteHUBUNGI MBAH ROHMO RUPIAH DI 082319930479
KALAU PENGEN MASALAH ANDA CEPAT TERSELESAIKAN
beliau juga melayani :
1.jual tuyul
2. blu perindu
3. macam macam pesughihan
4. melipatgandakan uang
5.togel sgp, togel hk, toto malaysia, 7d, suprime
dalam proses menjalani kehidupan sudah pasti kita akan mengalami berbagai macam permasalahan dan kesulitan dalam menjalaninya,
baik dari segi keluarga, pekerjaan, ekonomi bahkan permasalahan yang menyangkut diri pribadi.
Namun kita harus tetap berpikir jernih dan tenang dalam menjalani proses kehidupan ini.
KISAH NYATA…………..
Ass.Saya Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Rohmo,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Dimas alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
rohmo rupiah di nmr 082319930479 Kiyai rohmo rupiah,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.
KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!
((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))
Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :
Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll
Syarat :
Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda
Proses :
Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur
Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :
Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt
Prosedur Daftar Ritual ini :
Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP
Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR
Kirim ke nomor ini : 082396595377
SMS Anda akan Kami balas secepatnya
Maaf Program ini TERBATAS .